- Hitoshi merasa tidak nyaman pada gender anatominya sendiri
- Pada umur 3 tahun, Hitoshi mencoba memotong alat kelaminnya
- Setelah menikah & punya anak pun, Hitoshi memiliki fantasi & keinginan yang kuat menjadi seorang wanita serta berkeyakinan bahwa ia sebenarnya beridentitas wanita, bukanlah pria.
- Hitoshi melihat istrinya yang sedang menyusui anaknya, ia merasa iri dan tidak dapat membendung perasaannya bahwa ia ingin melakukan seperti yang dilakukan oleh istrinya namun ia tak tahan dan malah memotong urat nadinya.
- Hitoshi sering tertangkap basah sedang mencoba rok-rok milik istrinya dan senang saat menggunakan pakaian wanita milik Makino
- Setelah bercerai dengan istrinya, Hitoshi berusaha mengoperasi kelaminnya & memperbesar payudaranya.
- Hitoshi berperilaku layaknya seorang wanita, mengenakan baju dan atribut wanita Hitoshi pun merasa sangat bahagia setelah melakukan hal tersebut.
- Hitoshi hidup bersama dua anak laki-lakinya dan berperan sebagai seorang ibu dan tetap mencari nafkah bekerja sebagai supir bus.
- Hitoshi merasa cemas akan status jenis kelaminnya sebagai wanita karena akan berpengaruh pada pekerjaannya sebagai supir bus, para orang tua disekolah anaknya dan dilingkungan rumah sehingga Hitoshi mencari perlindungan hukum akan status gendernya.
Jumat, 20 Agustus 2010
ANALISIS FILM MAMA WA MUKASHI PAPA DATTA
Cerita film Mama Wa Mukashi Papa Datta
Karakter :
- Odani Hitomi : dahulu ia adalah laki-laki bernama Hitoshi. Dia menjalani operasi pergantian gender dan menjadi perempuan, tapi masih seorang laki-laki pada daftar sensus. Dia bekerja sebagai driver pelatih jarak jauh saat dia mengangkat anak-anaknya.
- Makiko Ueno : Hitomi mantan istri dan ibu nyata Shun dan Ryo. Mereka bercerai 7 tahun yang lalu.Dia berharap untuk memimpin anak-anaknya.
- Arima Yuji : Odani keluarga tetangga dan manajer supermarket. Seorang duda yang memiliki anak, Yuka. Dia bingung oleh masa lalu Hitomi
- Kikuchi (Lawyer) : Teman sekelas Arima Yuji saat di SMA . Dia adalah seorang pengacara hak asasi pro-manusia yang juga menangani masalah pada gangguan identitas jenis kelamin.
- Odani Satoshi : Hitomi ayah. Dia mengungkapkan pemahaman untuk pilihan anaknya dan berdoa dengan Sawako.
- Odani Sawako : Hitomi ibu. Dia keras kepala menolak untuk menerima bahwa anaknya telah menjalani operasi pergantian gender.
Odani Hitomi adalah seorang ibu yang memiliki dua putra, Shun dan Ryo, shun adalah seorang siswa sekolah dasar kelas 6 sedangkan Ryu adalah siswa sekolah dasar kelas 3. Sebelum Hitomi menjadi seorang ibu single parents yang membesarkan kedua putranya, dia adalah seorang “ayah” yang bernama Hitoshi . Hitoshi memiliki gangguan identitas gender. Gangguan ini terjadi sudah lama. Menurut orang tuanya perilaku Hitoshi mulai telihat aneh ketika berumur 3 tahun. Saat berumur 3 tahun, Hitoshi pernah mengurung diri didalam kamar mandi dan berusaha memotong kemaluannya. Semakin bertambah usia, Hitoshi semakin merasakan bahwa di dalam dirinya seperti sosok perempuan yang terperangkap dalam tubuh pria.
Hitoshi akhirnya bertemu dengan seorang wanita bernama Makino Ueno. Hitoshi memutuskan untuk menikahi Makino dan melakukan program bayi tabung untuk mendapatkan keturunan. Namun ternyata hasrat wanita dalam diri Hitoshi tidak dapat menghilang, bahkan semakin menjadi sampai puncaknya ketika Makino sedang menyusui anaknya yang ke 2 yaitu Ryu, Hitoshi memotong urat nadinya karena tidak tahan untuk menyembunyikan keinginannya untuk menyusui juga. Akhirnya Hitoshi menceritakan semuanya pada Makino. Dia kemudian menceraikan istrinya dan menjalani operasi pergantian gender dan menjadi seorang wanita yang kemudian merubah namanya menjadi Hitomi. Ayah Hitomi menerima perubahan tersebut akan tetapi ibunya menentang pergantian gender yang dilakukan oleh Hitomi. Hitomi berusaha membesarkan dua anak laki-laki sebagai “ ibu” setelah bercerai dengan Makino.
Putra tertuanya, Shun, adalah seorang pemain baseball yang bermain di Liga Little. Setiap akhir pekan, Hitomi bersama dengan putra keduanya, Ryo, mendukung dan menemani setiap Shun latihan bermain baseball. Suatu hari, Arima Yuji dan Yuka putrinya, yang baru saja pindah dan menjadi tetangga di apartemennya, datang untuk menonton latihan Shun juga. Ketika mereka tiba di lapangan,orang tua dari para pemain yang mengetahui jati diri Hitomi yang sebenarnya, mereka meminta Hitomi untuk mengeluarkan Shun dari tim baseball. Para orang tua dari anak-anak lain sering mengatakan kata-kata yang menyakitkan seperti "Pendidikan anak Anda buruk” atau "Anda membuat kita sakit", hal itu sudah biasa terdengar oleh Hitomi, tetapi Hitomi berusaha meyakinkan para orang tua bahwa anaknya normal.
Atas permintaan para orang tua, pelatih membatalkan latihan baseball dan mengeluarkan Shun dari timnya. Shun hanya diam dan menutup mulutnya. Hitomi menangis sendirian dan frustrasi. Saat itu Arima tidak mengerti apa yang terjadi pada Hitomi sehingga hitomi memberitahukan kepadanya tentang sejarah dirinya. Setelah mendengar semua itu, Arima sangat kaget dan tidak dapat berbicara sepatah katapun, akan tetapi walaupun Arima terlihat kebingungan, ia tidak dapat memaafkan perbuatan para orang tua itu yang telah berprasangka buruk terhadap Hitomi dan Shun. Hal ini mendorong Arima dan Yuji untuk membantu keluarga Hitomi mendapatkan pengakuan dan perlindungan hukum dari pemerintah. Konflik demi konflik terjadi diantara Hitomi, Shun dan Ryu. Shun yang mulai beranjak remaja bingung dan menarik diri dari Hitomi karena merasa berbeda dari teman-temannya sehingga dia kabur dari rumah dan menginap di rumah Makino. Shun marah dan tidak mau pulang, Hitomi memohon agar Shun pulang dan berkumpul lagi bersama Ryu dan dirinya.
Shun akhirnya menjelaskan & membujuk Ryu bahwa ibu kandung mereka ingin sekali Ryu ikut dengan Shun dan tinggal bersamanya, Ryu bingung dan berusaha mencari jalan keluar dari permasalahan ini. Ryu akhirnya datang menemui ibu kandungnya dan meminta ibu kandungnya untuk memohon agar dapat membujuk Shun pulang kembali ke rumah. Akhirnya Shun kembali ke rumah dan memutuskan untuk bergabung dengan klub baseball yang lain yang dapat menerima dirinya dan keluarganya. Atas kejadian itu, hubungan Hitomi dan Makino membaik dan mereka menjadi teman yang saling membantu satu sama lainnya. Masalah selanjutnya yang diterima Hitomi adalah permasalahan dari pekerjaannya. Hitomi bekerja sebagai sopir bis jarak jauh dimalam hari. Pemilik perusahaan bus tersebut telah mengetahui masalah gender yang menimpa Hitomi dan menerima Hitomi dengan baik, akan tetapi rekan-rekan kerja Hitomi yang mayoritas adalah laki-laki mulai melecehkan Hitomi. Akhirnya Hitomi memutuskan mengundurkan diri dan mencari pekerjaan baru.
Arima membantu Hitomi untuk memperjuangkan haknya agar dapat dilindungi oleh hukum, Hitomi diperkenalkan dengan seorang pengacara yaitu teman sekelas Arima ketika berada di SMA yang bernama Kikuchi yang pada akhirnya membantu Hitomi mendapatkan perlindungan hukum dari pemerintahan. Kikuchi mewawancarai orang-orang terdekat disekitar Hitomi untuk mendapatkan data yang dapat mendukung agar mendapat hak perlindungan dari pemerintah. Salah satu orang yang diwawancarai oleh Kikuchi adalah Makino, yang harus menceritakan kembali masa-masa awal ketika Hitomi masih menjadi Hitoshi. Makino menceritakan bahwa Hitoshi pernah mengungkapkan keiriannya pada Makino saat menyususi putra-putra mereka, selain itu Hitoshi sering tertangkap basah sedang mencoba rok-rok milik Makino dan senang saat menggunakan pakaian wanita milik Makino, payudara Hitoshi pun semakin hari semakin besar karena dioperasi oleh Hitoshi dan semakin menunjukkan bahwa Hitoshi ingin menjadi wanita. Sampai akhirnya Hitoshi memotong pergelangan tangannya karena putus asa dan memutuskan mengoprasi alat kelaminnya dan mengubahnya menjadi alat kelamin wanita.
Dalam perjuangannya mendapatkan pengakuan dan perlindungan hukum dari pemerintah, Hitomi sempat membantu seorang anak laki-laki berumur 20 tahun yang bernama Kayama. Kayama memiliki masalah yang sama dengan Hitomi, yaitu merasa diri perempuannya terperangkap di dalam tubuh laki-laki. Kayama tinggal bersama kakeknya yang menentang adanya perubahan gender, orang tua kayama meninggal dunia karena kecelakaan. Dengan gigihnya, Hitomi meyakinkan kakeknya tersebut, sehingga kakeknya dapat menerima perubahan gender yang dilakukan oleh Kayama. Untuk membalas semua yang sudah dilakukan oleh Hitomi, Kayama membantu Hitomi dalam upayanya untuk mendapatkan pengakuan dan perlindungan hukum dari pemerintah. Hal tersebut membuat hubungan Hitomi dan Arima semakin dekat. Kedekatan mereka ternyata bersamaan dengan kedekatan antara Shun dan Yuji. Shun akhirnya memutuskan untuk tidak mejalin hubungan yang lebih dalam dengan Yuji karena mengetahui Hitomi jatuh cinta kepada Arima. Akan tetapi mereka menyadari kalau mereka tidak dapat bersatu dan memutuskan untuk tetap seperti sebelumnya. Tetap menjadi teman sekaligus tetangga yang baik hati untuk Hitomi.
Jumat, 13 Agustus 2010
Kasus Pedofilia
CONTOH KASUS PEDOPHILIA
Kasus Pedophilia Heteroseksual
Seorang kakek (72 tahun) baru dua minggu ditinggal mati oleh istrinya. Ia mengeluh kepada tetangga sebelah bahwa ia tidak sanggup tidur di rumah sendirian karena selalu terkenang pada istrinya. Tanpa menaruh curiga, tetangga menawarkan agar kakek tersebut tidur dengan anak perempuannya yang baru berusia 8 tahun. Anak perempuan itu rupanya juga sangat sayang pada kakek yang “baik hati” dan ia sudah menganggap sebagai kakeknya sendiri. Anak ini sering diberi uang jajan setiap akan pergi ke sekolah antara Rp 500,- hingga Rp 1000,-. Pada suatu pagi, anak ini menangis ketika buang air kecil karena kesakitan. Ternyata pada organ genitalnya terdapat luka. Setelah ditanya berulang-ulang oleh ibunya, dengan takut-takut si anak menceritakan bahwa ia telah di perlakukan oleh kakek tersebut. Anak tersebut belum mengerti dirinya diapakan oleh si kakek, ia hanya merasa sakit. Selain itu, ia juga mendapat ancaman dari si kakek untuk tidak menceritakan apa yang telah terjadi pada siapapun. Kata kakek, kalau bercerita ia akan dicubit sampai mati. Ketika kakek itu ditanya, ia mengaku bahwa dirinya tidak mampu menahan nafsunya setelah melihat rok anak tersebut tersingkap sewaktu tertidur.
Pedophilia mungkin merasa impoten atau merasa tidak mampu untuk melampiaskan nafsu birahinya kepada wanita dewasa. Biasanya, kecenderungan ini muncul setelah pertengkaran dengan istri atau direndahkan oleh teman-temannya. Akan tetapi pada kasus ini perilaku seksual yang dilampiaskan terhadap anak tersebut bisa disebabkan oleh karena istri meninggal dunia dan kurang berani untuk melampiaskan nafsu tersebut pada wanita dewasa diluar pernikahan. Moral yang rendah pada kakek ini pun merupakan salah satu faktor penyebab perilaku tersebut. Kecuali itu, kebencian, kemarahan, dan dendam terhadap wanita juga akan melatarbelakangi perilaku pedophilia.
Dalam hal ini, terdapat kombinasi antara :
· Regresi,
· Takut impoten,
· Hambatan moral dan erotis yang lebih rendah,
· Kesempatan yang terbatas, untuk mendapatkan pasangan seksual yang wajar.
Kinsey menambahkan bahwa penurunan reaksi erotis, kehilangan kapasitas untuk penampilan dan penurunan kehidupan emosi dari seorang individu yang disebabkan oleh rasa kesunyian di hari tua, baik sebagai orang tua atau kakek, mendorong seseorang untuk menguasai atau menarik perhatian anak-anak tetangga atau bahkan cucunya sendiri. Disisi lain, anak-anak belum mengerti sama sekali akan mekanisme koitus, sehingga mereka menginterpretasikan pendekatan “kakek” sebagai salah satu bentuk rasa kasih sayang yang diberikan orang dewasa kecuali orang tuanya sendiri. Anak-anak tidak memahami bahwa perlakuan kakek merupakan usaha perkosaan.
Kasus Pedophilia Homoseksual :
Ketakutan kastrasi juga melatarbelakangi pedophilia. Untuk itu, pedophilia homoseksual memanipulir anak laki-laki sebagai objek pemuasan hasrat seksualnya.
Seorang anak laki-laki (berumur 15 tahun), menderita anxiety disorder neurosa, pengalaman traumatic yang ia alami terjadi ketika berusia 13 tahun, saat duduk di kelas 1 SMP. Pada saat itu, guru matematikanya seorang pria berumur kira-kira 25 tahun, mengundangnya ke rumah dengan alasan akan diberi tambahan pelajaran. Tetapi, ternyata ia di paksa melakukan oral genital oleh guru tersebut dengan ancaman akan diberi nilai 3 untuk pelajaran marematika di rapornya. Disamping itu, gurunya juga memainkan alat genitalnya sehingga ia pun merasakan adanya ransangan seksual.
Pengalaman ini begitu mengesankan, sehingga ia terpaku dan bahkan setelah kejadian pertama justru ia sendiri ketagihan dan ingin mengulang perbuatan tersebut. Sehingga, terbinalah relasi pedophilis homoseksual.
Akan tetapi di pihak lain, ia merasa sangat berdosa karena perilaku itu sangat bertentangan dengan ajaran agamanya. Ia menderita ketegangan psikis dan manjadi neurotis. Konsentrasinya terganggu serta prestasi belajarnya pun semakin menurun dan ia merasa gagal dalam hidup. Kegagalan demi kegagalan saling tumpang tindih disertai oleh peningkatan derajat ketegangan emosional dan keterpakuan terhadap perilaku homoseksual pun semakin tertanam.